Sabtu, 11 Juli 2020

Pembiayaan Usaha Baru


Masalah yang dihadapi berkaitan dengan kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:

1.       Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2.       Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3.       Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.       Preferensi dari pemodal
5.       Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.

Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:

1.       Pendanaan tahap awal
2.       Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3.       Pembiayaan akuisisi dan laveraged buyouts.

Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.

Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.

Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.

Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:

1.       Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2.       Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif


Rabu, 13 Mei 2020

Etika Bisnis

Beretika merupakan satu wujud kesopanan yang penting untuk dijunjung dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan etika yang baik, seseorang akan mampu berharmoni serta membaur dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya dalam kehidupan bermasyrakat, beretika juga diperlukan oleh seorang pebisnis. Agar produk bisnisnya bisa diterima hangat di tangan konsumen serta bisnisnya lancar, seorang pebisnis haruslah memiliki etika-etika bisnis. Lantas, apa saja etika bisnis yang dapat diterapkan oleh pebisnis dalam kehidupan sehari-hari?

1. Jujur
Bukan rahasia lagi bahwa jujur merupakan satu kunci penting dalam mendapatkan kepercayaan. Jika ingin mendapat kepercayaan dari seorang konsumen, seorang pebisnis harus memegang teguh prinsip satu ini. Pebisnis hendaknya harus jujur dalam setiap tindakannya. Entah itu tindakan yang berhubungan dengan konsumen, karyawan, hingga partner kerja. Kejujuran kepada pihak-pihak tersebut akan melahirkan kepercayaan dari mereka. Kepercayaan dari konsumen akan membuat konsumen berani untuk menjadi pelanggan dari bisnis yang sedang dijalani. Kepercayaan dari karyawan akan menghasilkan karyawan dapat secara maksimal bekerja tanpa takut akan dibohongi atau dimanfaatkan. Kepercayaan dari partner bisnis akan membuat kerjasama bisnis menjadi lancar.
2. Integritas
Banyak yang fasih berbicara soal integritas, namun sedikit yang paham makna dari integritas itu sendiri. Integritas identik dengan sifat konsisten. Integritas merujuk pada memiliki karakter yang konsisten yang ditunjukkan dengan penyelarasan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Intergritas terkadang menuntut seseorang untuk memiliki keberanian dalam melakukan hal yang benar, serta keberanian untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Integritas dari seorang pebisnis akan melahirkan satu bentuk respect atau rasa hormat dari orang sekitar. Orang sekitar, termasuk konsumen juga akan ikut segan kepada pebisnis tersebut dan merasa bangga saat membeli produk yang dijual.
3. Menepati Janji
Pernah mendengar istilah mulutmu harimaumu? Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia bisnis istilah itu pun berlaku. Umumnya, seseorang akan menilai orang lain dengan cara menyesuaikan perkataannya dengan perbuatannya. Jika perkataan tidak sesuai dengan perbuatan, maka kepercayaan tidak akan didapat. Terlebih jika perkataan itu berupa sebuah janji. Janji memiliki nilai yang besar sebagai penentu integritas seseorang. Jika orang tersebut jarang bahkan tidak pernah menepati janji, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut tidak akan dengan mudah dapat dipercaya oleh orang sekitar. Jika hal tersebut terjadi pada seorang pebisnis, maka dapat dipastikan bahwa usaha yang sedang ia jalani akan sepi pelanggan. Kepercayaan dari konsumen sangat penting dalam keberlangsungan bisnis. Jika pebisnisnya saja bukan orang yang suka menepati janji, bagaimana konsumen akan percaya pada produk yang dihasilkan oleh pebisnis?
4. Akuntabel
Akuntabel merupakan sifat satu tingkat di atas bertanggung jawab. Seseorang yang memiliki sifat akuntabel tidak akan keberatan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya serta tidak keberatan menerima gugatan atas hasil pekerjaannya yang kurang. Sikap akuntabel seperti ini sangat diperlukan oleh seorang pebisnis. Sikap akuntabel haruslah ditunjukkan kepada konsumen, rekan kerja, hingga karyawan. Contoh kecil dari sikap akuntabel adalah saat seorang pebisnis melakukan kelalaian dengan memberikan pesanan yang salah pada pelanggannya, maka saat itu juga pebisnis tersebut akan memberikan pesanan yang benar kepada pelanggannya.
5. Loyalitas
Kesetiaan, atau loyalitas juga merupakan etika bisnis dari seorang pebisnis yang harus diterapkan. Seorang pebisnis haruslah setia kepada bisnis yang dijalani, tim, bahkan pada diri sendiri. Setia pada diri sendiri lebih kepada setia dalam keteguhan hati dalam melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Loyalitas akan membangun kepercayaan serta akan membangun integritas dari seorang pebisnis. Walaupun loyalitas merupakan hal yang positif, namun seorang pebisnis tidak boleh mengatasnamakan loyalitas untuk melakukan hal yang tidak etis. Untuk seorang karyawan, loyalitas juga tidak melulu menghalangi seseorang untuk mundur dari pekerjaanya. Jika pekerjaan yang ia lakukan sudah tidak sesuai dengan prinsip yang dianut, atau sudah tidak memperlakukan karyawan secara baik, maka seorang karyawan tersebut sah-sah saja jika ingin melakukan resign.
6. Peduli
Seorang pebisnis haruslah memiliki sikap peduli terhadap sesama. Rasa peduli tersebut akan melahirkan perasaan empati dan belas kasih terhadap konsumen, karyawan, hingga rekan bisnis. Rasa peduli juga memiliki arti bahwa seseorang tersebut sadar bahwa segala tindakan yang ia lakukan akan memiliki dampak pada semua orang yang berada di sekitarnya. Karena kesadaran tersebut, seseorang akan dengan teliti akan menimbang dengan matang segala keputusan yang diambil, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Hal yang paling kecil yang merupakan bagian dari jiwa kepemimpinan adalah rasa tanggung jawab. Bentuk tanggung jawab yang paling kecil adalah tanggung jawab pada diri sendiri. Apakah pekerjaan dalam bisnis sudah dapat diselesaikan dengan baik dan benar tanpa ada kesalahan. Kalaupun ada kesalahan, ia berani memperbaikinya. Level yang lebih tinggi jiwa kepemimpinan akan mengantarkan seseorang mampu bertanggung jawab atas orang lain. Contohnya, mampu mengayomi dan menuntun para karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
8. Patuh Hukum
Walaupun bisnis memiliki banyak aturan, apalagi bisnis yang besar, namun pebisnis haruslah mematuhi setiap aturan yang diberikan. Seperti aturan membayar pajak, aturan mndaftarkan izin usaha, dan lain sebagainya. Mematuhi aturan hukum nantinya juga akan berdampak baik terhadap kelangsungan bisnis yang dijalani. Konsumen pun lebih percaya terhadap bisnis yang sesuai dengan aturan hukum di Indonesia. Contohnya saja, jika perusahaan mengeluarkan produk tanpa izin BPOM, tentu konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya. Berbeda dengan produk yang sudah mengantongi izin BPOM. Konsumen tentu sudah tidak ragu lagi membeli produk tersebut.
Itulah 8 etika bisnis yang dapat diterapkan sehari-hari. Etika yang baik tentu akan mengantarkan kelancaran pada bisnis yang digeluti. Pebisnis dengan etika yang baik tentu akan dengan mudah mengantongi kepercayaan dari konsumen, karyawan, hingga partner kerja.

Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
Setelah mengerti apa itu bisnis, selanjutnya kita bahas tentang bentuk-bentuk kepemilikan bisnis yang ada di Indonesia yang terdiri dari usaha milik swasta maupun negara.
  1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang dimiliki oleh 1 orang saja. Sehingga pemilik perusahaan ini mempunyai tanggung jawab sekaligus kuasa tak terbatas atas perusahaan beserta aset-asetnya. Karena ialah yang memiliki, mengelola, sekaligus memimpin perusahaan tersebut. Semua risiko yang terjadi pada perusahaan, ia yang menanggungnya. Keuntungan dari bentuk bisnis ini antara lain :
  • Pemilik memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan, sehingga keputusan dapat segera dilaksanakan tanpa ada hambatan perbedaan pendapat atau semacamnya.
  • Semua keuntungan perusahaan menjadi miliki ia pribadi sepenuhnya.
  • Pemilik lebih giat dan bekerja keras dalam menjalankan bisnis
  • Terjaminnya rahasia perusahaan
  • Syarat pendirian yang mudah dan sederhana dibanding bentuk bisnis yang lain
Selain keuntungan, perusahaan perseorangan memiliki beberapa kelemahan yaitu :
  • Seluruh aset pribadi turut menjadi jaminan atas utang-utang perusahaan karena tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas
  • Pengelolaan manajemen cenderung rumit dan kompleks karena semua kegiatan manajemen hanya dilaksanakan oleh 1 orang pemilik perusahaan saja
  • Sumber dana perusahaan terbatas karena sangat tergantung pada kemampung sang pemilik perusahaan untuk mencari sumber-sumber dana
  • Kelangsungan perusahaan kurang terjamin, karena operasional perusahaan akan berhenti ketika (misal) pemilik perusahaan meninggal atau terjerat kasus hukum
  1. Firma
Firma adalah bisnis yang terjalin atas persekutuan 2 orang atau lebih dengan menggunakan nama bersama dalam menjalankan usaha. Tanggung jawab dari setiap anggota firma tidak terbatas, dengan pembagian keuntungan atau pun pertanggungan kerugian yang sama oleh masing-masing anggota.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 16 mengatur tentang ketentuan terkait dengan firma, yang diperkuat melalui Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 16 dan 18 dengan inti yang menyebutkan hal-hal sebagai berikut :
  • Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
  • Seorang anggota tidak boleh memasukkan seseorang untuk menjadi anggota firma tanpa persetujuan dari seluruh anggota yang lain
  • Keanggotaan tidak bisa dipindahtangankan pada pihak lain selama anggota tersebut masih hidup
  • Tidak ada pemisahan harta pribadi dengan harta perusahaan karena tanggung jawab anggota yang tidak terbatas. Sehingga harta pribadi pun menjadi jaminan atas utang-utang firma
  • Anggota yang tidak menyetorkan dana sebagai modal namun berperan dalam usaha dan tenaga, maka ia akan mendapatkan bagian keuntungan maupun kerugian yang sama dengan anggota yang menyetor modal dana terkecil
Adapun keuntungan firma yaitu :
  • Pengelolaan manajemen yang lebih baik karena terdapat pembagian kerja pada anggota yang banyak
  • Syarat pendirian firma yang relatif mudah karena tidak perlu akta pendirian usaha
Memiliki banyak sumber dana atau modal bagi perusahaan sehingga jika mengajukan kredit akan mudah disebabkan kemampuan keuangan yang cukup besar dari banyak anggota.
Kelemahan firma adalah :
  • Harta pribadi menjadi jaminan atas utang perusahaan
  • Kerugian yang disebabkan oleh 1 orang anggota harus ditanggung bersama anggota firma yang lain
  • Kelangsungan usaha kurang terjamin karena apabila seorang anggota mengundurkan diri dari perjanjian usaha bersama, otomatis firma akan bubar
  1. Perseroan Komanditer
CV adalah kepanjangan dari commaditaire vennotschap dalam bahasa Belanda. CV merupakan persekutuan bisnis yang didirikan oleh 2 orang atau lebih yang menyerahkan sekaligus memercayakan uangnya untuk kemudian digunakan sebagai modal CV. Perseroan ini bisa dianggap sebagai perluasan dari bentuk perusahaan perseorangan. 
Anggota perseroan ini disebut sebagai sekutu, yang terbagi menjadi 2 yaitu :
  • Sekutu komplementer, ialah anggota yang bersedia menjadi pengelola manajemen perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan menjadikan harta pribadi sebagai jaminan perusahaan
  • Sekutu komanditer, ialah anggota yang menyetorkan uangnya sebagai modal CV dengan tanggung jawab terbatas sesuai dengan jumlah harta yang disetor pada perusahaan.
Kelebihan dari bentuk CV ini antara lain :
  • Syarat dan cara pendirian yang relatif mudah
  • Kemampuan manajemen bisa lebih baik dan besar karena adanya anggota yang banyak
  • Besarnya kesempatan untuk berkembang dalam usaha
  • Mudah mendapatkan sumber dana
  • Perolehan modal yang lebih besar dari anggota yang banyak
Namun CV memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :
  • Sulit menarik ekmbali dana modal terutama pada sekutu komplementer
  • Tanggung jawab tidak terbatas pada sekutu komplementer
Kelangsungan usaha tidak terjamin karena jika sekutu komplementer meninggal atau terjerat hukum maka CV bisa bubar, kecuali sekutu komanditer bersedia menjadi sekutu komplementer untuk menggantikan tanggung jawab.
  1. Perseroan Terbatas (PT)
Adalah bentuk bisnis yang terdapat pemisahan pada harta, hak dan kewajiban pribadi dengan pendiri maupun pemilik perusahaan. Perseroan terbatas memiliki modal usaha berupa saham yang dimiliki oleh pendiri, sekutu atau pun pihak lain yang mengambil bagian melalui pembelian saham. Dan para pemilik modal saham tersebut memiliki tanggung jawab yang terbatas atas utang-utang perusahaan sesuai porsi modal saham yang dimilikinya.
Kebaikan dari PT ini adalah :
  • Tidak ada risiko pada harta pribadi karena tanggung jawab pemilik modal yang terbatas
  • Saham yang dimiliki dapat diperjualbelikan kembali pada pihak lain di luar perusahaan dengan cara yang relatif mudah
  • Mudahnya mendapatkan modal dari penjualan saham sehingga memungkinkan pengembangan usaha
  • Pengelolaan manajemen yang lebih efektif dan efisien
Kelemahan-kelemahan PT yaitu :
  • Biaya pendirian yang mahal dan rumit
  • Kurang terjaminnya rahasia perusahaan karena banyaknya pemilik modal saham
  • Hubungan yang kurang efektif dan harmonis antar pemilik saham. 
  1. Perseroan Terbatas Negeri (Persero)
Awalnya Persero lebih dikenal dengan Perusahaan Negara (PN). Berubah nama menjadi Persero karena PN mengadakan pembentukan modal dengan memberikan penawaran pada pihak swasta. Ciri-ciri dari Persero antara lain :
  • Tujuan usaha adalah mencari keuntungan maksimal
  • Berstatus hukum perdata seperti PT
  • Modal dimiliki oleh negara
  • Dipimpin oleh direksi
  • Tidak memiliki hak pada fasilitas negara
  • Status karyawan adalah karyawan perusahaan swasta
  • Pemerintah hanya berperan sebagai pemegang saham. Hak suara pemerintah berdasar atas saham yang dimiliki atau berdasar perjanjian yang telah disepakati sebelumnya
  • Saham dapat dijual pada pihak swasta
  • Dapat melakukan kerja sama dengan pihak swasta
  1. Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum adalah bentuk bisnis milik negara dengan tujuan mencari keuntungan namun dengan tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Jadi kegiatan usaha Perum adalah untuk melayani kepentingan umum dengan bidang-bidang usaha vital bagi masyarakat. Perum dipimpin oleh direksi dengan pengelolaan usaha diatur dalam hukum perdata. Pihak swasta boleh menamankan modal pada Perum. 
  1. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk bisnis negara yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat umum dengan memperhatikan faktor efisiensi. Perjan merupakan bagian dari Direktorat Jenderal sehingga memiliki hak pada fasilitas-fasilitas negara.
Status seluruh karyawan Perjan adalah pegawai negeri. Perjan memiliki hubungan hukum publik, artinya jika terjadi sengketa, Perjan berkedudukan sebagai pemerintah.
  1. Perusahaan Daerah
Adalah bentuk bisnis dengan kepemilikan saham oleh pemerintah daerah dengan pemisahan harta antara milik perusahaan dengan milik negara. Tujuan perusahaan ini adalah untuk mencari keuntungan yang digunakan untuk pembangunan daerah.
Pengelolaan Perusahaan Daerah oleh kepala daerah setempat sesuai Surat Keputusan Menteri dalam Negeri no. 18 tahun 1969. 
  1. Koperasi
Koperasi adalah bentuk bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bekerja sama dengan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota. Prinsip koperasi terdiri dari :
  • Keanggotaan bersifat sukarela
  • Pengelolaan usaha secara demokrasi
  • Pembagian SHU secara adil sesuai dengan besar jasa masing-masing anggota
  • Pemberian balas jasa terbatas sesuai modal yang disetor
Ciri-ciri koperasi antara lain :
  • Mendahulukan kepentingan anggotanya
  • Anggota bebas keluar-masuk keanggotaan
  • Tujuan usaha untuk kesejahteraan anggotanya
  • Didirikan secara tertulis melalui akta pendirian dari notaris
  • Tanggung jawab usaha ada pada pengurus koperasi
  • Kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota
Macam koperasi ada 4, yaitu :
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Koperasi Produksi
  • Koperasi Konsumsi
  • Koperasi Usaha

Senin, 20 April 2020

Aspek Produksi & Teknologi

Aspek Teknik Dan Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan studi kelayakan bisnis aspek teknik dan teknologi yaitu untuk meyakini secara teknis dan pilihan teknologi, mengenai rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis berjalan atau operasional secara rutin.
Manajemen operasional merupakan suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi adanya perencanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya bisa lebih bermanfaat dari masukannya.
Keluaran tersebut tentu berupa barang dan atau jasa. Dan tugas manajemen di perusahaan yaitu untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan mengenai masalah produksi juga operasional. Tentu itu semua tidak terlepas dari berbagai aspek seperti teknik dan teknologi, berikut ini akan dibahas aspek teknik dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis seperti di bawah ini:

A. Aspek Teknik Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Contoh beberapa aspek teknik yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah perusahaan yaitu:

1. Rencana Produksi

Setelah beberapa alternatif pilihan ide produk sudah tersaring, maka selanjutnya akan dikaji mengenai produk  atau beberapa produk,  apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Umumnya, untuk menetapkan produk tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi diantaranya:
  • Menentukan Ide Produk dan Seleksi
  • Membuat Desain Produk Awal
  • Membuat Prototipe dan Pengujian
  • Implementasi

2. Strategi Bisnis

Agar barang atau jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan para konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran yang sering digunakan yaitu pemilihan strategi. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran tersebut, berikutnya akan ditetapkan  berbagai macam  produk yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji  kaitannya dengan aspek – aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan sebagainya.

3. Proses Produksi

Selanjutnya proses produksi yaitu mulai dari membuat produk, sampai pada kemasan yang siap dilakukan. Contoh pada proses produksi yang digunakan jika pabrik menangani berbagai macam proses yang berbeda. Misalnya dalam satu set rangkaian peralatan tertentu disusun untuk memproses satu batch produk tertentu, lalu dihentikan dan di set kembali untuk memproses jenis produk lain yang berbeda. Peralatannya tentu terdiri dari mesin – mesin yang berfungsi multipurpose agar lebih fleksibel, dan dapat memenuhi lebih dari satu variasi produk.

4. Volume Produksi

Kapasitas yang didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas sebuah produksi dapat dilihat dari sisi masukan  atau input dan keluaran atau output . Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan menjadi aspek teknis dan teknologi dan tergantung pada beberapa pilihan sistem yang digunakan.

B. Aspek Teknologi Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Contoh beberapa aspek teknologi yang sering menjadi pertimbangan dalam sebuah perusahaan yaitu:

1. Teknologi Perusahaan

Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti  dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak diharapkan.
Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus diketahui.

2. Pemilihan Mesin Dan Peralatan

Pemilihan teknologi pada proses produksi berarti memilih proses untuk menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. Setelah keputusan pemilihan dijatuhkan, tindakan selanjutnya adalah menentukan denah, jenis peralatan, fasilitas penunjang, dan desain engineering yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi sesuai dengan studi kelayakan yang direncanakan.

3. Aspek Kualitas Dari Teknologi

Kualitas dari sebuah produk merupakan suatu kesatuan karakteristik  yang dapat menentukan apakah produk dapat memenuhi harapan para konsumen atau kah tidak. Kualitas dapat dipahami dengan menggunakan trilogi manajerial, yang meliputi seperti perencanaan, perbaikan, dan juga pengendalian mutu. Sehingga dengan menggunakan teknologi yang ada mutu dari sebuah produk tidak akan berkurang dan seharusnya semakin menjadi lebih baik.

3 Aspek Desain Produk


1.Perencanaan Produksi

Hal ini dilakukan dengan tujuan mengadakan persiapan yang sistematis bagi proses produksi yang akan di jalankan. Adapun beberapa unsur yang biasa di bahas saat tahapan perencanaan ini antara lain :
a. Jenis barang yang diproduksi
b. Kualitas barangJumlah barang
3. Bahan bakuDan pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi

Tujuan dari pengendalian produksi adalah menyusun proses kerja yang perlu dilakukan agar proses produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan pengendalian produksi antara lain :
a. Menyusun perencanaan kerja
b. Membuat penjadwalan kerja
c. Dan menentukan target pemasaran produk

3. Pengawasan Produksi

Setelah perencanaan dan proses kerja telah tersusun, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengawasan agar proses produksi yang berjalan dapat memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a. Menetapkan kualitas
b. Menetapkan standar barang atau jasa
c. Memastikan pelaksanaan produksi tepat waktu

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/18240308#readmore

Aspek Pemasaran

4 Aspek Pemasaran yang Penting untuk Diketahui Sebelum Memulai Usaha

1.Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah pembagian segmen suatu pasar berdasarkan pembeli. Pada umumnya, demografi, tingkat penghasilan, psikografis, dan kelas sosial menjadi dasar dalam melakukan segmentasi. Dengan melakukan segmentasi pasar, seseorang dapat meraih laba maksimum dan strategi pemasaran akan berjalan dengan lancar

2.Analisa Pasar dan Peramalan Permintaan

Analisa pasar merupakan hal yang cukup penting. Analisa ini akan membuat aktivitas pemasaran semakin tepat sasaran. Selain itu, Anda juga dapat lebih memahami seperti apa situasi, jenis produk, keadaan, dan bentuk promosi yang akan Anda berikan kepada konsumen

3.Analisa Pesaing

Analisa pesaing adalah salah satu hal yang cukup signifikan. Analisa ini menjadi penentu posisi produk kita dalam suatu pasar. Pesaing adalah perusahaan yang memproduksi atau memasarkan barang yang serupa atau tak jauh berbeda dengan produk kita. Kenali pesaing potensial dan pesaing umum Anda. Buatlah strategi pemasaran berdasarkan kekuatan serta kelemahan mereka. Dengan melakukan hal ini, Anda juga bisa melakukan identifikasi terhadap peluang, dan ancaman terhadap bisnis Anda.

4. Promosi

Promosi juga merupakan aspek marketing yang penting. Promosi adalah upaya dari penjual untuk menawarkan suatu produk kepada pembeli agar melakukan pembelian. Dalam melakukan promosi, Anda dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai produk, serta menggunakan kata-kata dan aksi persuasif. Anda dapat melakukan iklan, personal selling atau pun cara-cara promosi lain.

Minggu, 29 Maret 2020

Membuat Perencanaan Bisnis ? Cek Buat Business Plan Yang Baik


BAGAIMANA MEMBUAT PERENCANAAN BISNIS – BUSINESS PLAN YANG BAIK

Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis – Business Plan yang Baik
Perencanaan Usaha (business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu (Bogadenta, 2013). Akan tetapi, kenyataannya banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis (business plan) disaat akan melakukan bisnis.
 
Secara teori mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah didirikan. Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan. 

Menurut Fox Business (2012), ada 10 poin penting dalam membuat suatu business plan perusahaan seperti dijelaskan dalam Figure 1. adalah sebagai berikut:
1. Executive Summary Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.

2. Mission Statement Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.
3. Company Background Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu perusahaan. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk membangun bisnis tersebut.

4. Product Description Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).

5. Marketing Plan Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing strategy, dll.

6. Competitor Analysis Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.

7. SWOT Analysis SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan (sustainable business operational)

8. Operations Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.

9. Financial Planning Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.

10. Timeline Business Project Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan tersebut.

Mau Tau Cara Berbisnis ? Cek Dasar Kewirausahaan


Mau tau cara berbisnis ? Cek dasar kewirausahaan



KARAKTER-KARAKTER WIRAUSAHA
Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:

a. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.

b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatih anda
pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

c. Keberanian mengambil risiko
Wirausahawan adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif.

d. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

e. Berorientasi ke masa depan
Wirausahawan harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri berikut.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah seperti berikut.
1.       Memiliki sikap mental yang positif.
2.       Memiliki keahlian di bidangnya.
3.       Mempunyai daya pikir yang kreatif.
4.       Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif ).
5.       Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi.
6.       Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan.

Sedangkan Ciputra (2008) dalam ingin menjadi entrepreneur perlu mengidentifikasi tujuh prasayarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil:
1.       Passionate atau memiliki keinginan yang besar dan semangat baja serta percaya diri
2.       Kreatif dan dapat melihat peluang
3.       Inovatif menghasilkan produk dan jasa yang memiliki nilai tambah
4.       Yakin memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara efektif
5.       Mengetahui cara menghasilkan barang dan jasa dengan cara yang paling efisien
6.       Mengetahui cara memanfaatkan sumber dana dengan perhitungan paling murah dengan resiko paling rendah namun tetap menghasilkan barang dan jasa yang paling baik
7.       Siap kerja keras dengan risiko gagal dan rugi

Lebih lanjut Direktorat PSMK (2009), mengelompokkan sifat dan karakter kepribadian berdasarkan beberapa teori di atas
Tabel Indikator Sifat Wirausaha
No
Komponen Sifat Wirausaha
Indikator
1.
Kreatif, inovatif, proaktif
Mampu menghasikan gagasan dengan cepat (kreatif), kaya fantasi (inovatif) dan terbuka terhadap gagasan baru (proaktif)
2.
Luwes bergaul, mengembangkan dan memelihara hubungan baik
Senang membina kenalan baru, dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan, senang bekerjasama dengan oranglain, memiliki rasa setia kawan
3.
Berani mengambil resiko
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar, suka tantangan dan mau belajar dari kegagalan
4
Optimistik, ambisi untuk maju
Yakin akan berhasil, berorientasi ke masa depan dan tidak cepat puas diri dalam meraih prestasi terbaik
5.
Mandiri, percaya diri
Tidak tergantung kepada orang, menyukai kebebasan dalam mengambil keputusan
6.
Kepemimpinan
Perilaku sebagai pemimpin, mampu menyelesaikan perbedaan pendapat, menanggapi saran-saran dan kritik, mampu mengarahkan dan memberi saran
7.
Selalu memperbaiki prestasi (hasrat berprestasi tinggi)
Mempergunakan kritik dan umpan balik untuk memperbaiki prestasi, mau menambah ilmu pengetahuan
8.
Rajin bekerja, berorientasi pada tugas dan hasil
Suka bekerja keras, tidak mudah menyerah dan berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan teat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
9.
Tekun dan bertanggung jawab
Tekun dan tabah, terlihat penuh dalam pekerjaan serta berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
10.
Tanggap terhadap peluang
Tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha, mengatur waktu sesuai prioritasnya, mampu menyelesaikan beberapa hal sekaligus.

Karakteristik Wirausaha menurut Bygrave seorang pakar kewirausahaan yang terkenal dengan 10 D, yaitu:
1.       DREAM (mimpi)
Tidak ada wirausaha yang tidak punya mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
2.       DECISIVENESS (ketegasan)
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3.       DOING (bertindak)
Wirausaha tidak suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak dibanding yang lain.
4.       DETERMINATION (Ketetapan hati/kebulatan tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan.
5.       DEDICATION (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.
6.       DEVOTION (Kecintaan/kesetiaan)
Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus dan semangat wirausaha, sehingga ia harus mencintai pekerjaaannya dan pandai membagi waktu.
7.       DETAILS (terperinci)
Untuk mencapai kesuksesan, wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara detail.
8.       DESTINY (nasib)
Wirausahan membutuhkan keberuntungan dan iia harus mulai berusaha untuk memprediksi kapan keberuntungan itu datang menghampirinya. TIME (time, intuition, momentum, effort) adalah waktu keberuntungan. Keberuntungan membutuhkan Timing (waktu yang tepat), Intuition (intuisi/gerak hati yang terus dilatih), Momentum (saat yang tepat), dan Effort (usaha agar timing, intuition, momentum dan effort bisa terjadi bersamaan).
9.       DOLLARS (materi/uang)
Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi, dan usaha ditinjau dari nilai mata uang, tetapi hindari menjadi seorang yang materialis karena itu sangat berbahaya.
10.   DISTRIBUTE (menyalurkan/mendistribusikan)
Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk memberi dan mendistribusikan kesuksesannya, filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan para karyawan dan tentunya untuk membantu mengembangkan bisnis, agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu membeli barang dan menggunakan jasanya.

Hal lain yang harus dibangun dalam bisnis adalah:
a.          Pengetahuan (knowledge)
b.         Kemampuan (skill)
c.          Pengalaman (experiences)
d.         Jaringan (networking)
e.         Informasi-informasi yang didapat (informing)
f.           Waktu yang tepat (timing)
g.          Prospek dan peluang