BAGAIMANA MEMBUAT
PERENCANAAN BISNIS – BUSINESS PLAN YANG BAIK
Bagaimana Membuat
Perencanaan Bisnis – Business Plan yang Baik
Perencanaan Usaha
(business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha tertentu (Bogadenta, 2013). Akan tetapi, kenyataannya
banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis (business plan) disaat akan
melakukan bisnis.
Secara teori
mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk
mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah didirikan.
Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu
nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman
mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang
diharapkan akan membawa keberhasilan.
Menurut Fox Business
(2012), ada 10 poin penting dalam membuat suatu business plan perusahaan
seperti dijelaskan dalam Figure 1. adalah sebagai berikut:
1. Executive Summary
Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat
tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah termasuk didalamnya
sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.
2. Mission Statement
Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan mengenai bisnis
yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat
dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.
3. Company Background
Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu perusahaan. Secara
umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan
asal mula ide untuk membangun bisnis tersebut.
4. Product Description
Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan
kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha
(entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi
tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses
pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan
akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing &
labelling).
5. Marketing Plan Dalam
pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing
plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka
kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis,
unik dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga dapat
bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam
beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase
pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital
ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing
strategy, dll.
6. Competitor Analysis
Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan
analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut,
perusahaan bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui
strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat
dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik
untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.
7. SWOT Analysis SWOT
Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini
berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, perusahaan
dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada dalam perusahaan dengan
membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk
meminimalisir kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan
mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang
dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan (sustainable
business operational)
8. Operations Di dalam
membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha perlu menghitung biaya
operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi,
biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting
dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan
bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui
alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.
9. Financial Planning
Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting
dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu
melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan
untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan
menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal
ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang
timbul dari kegiatan tersebut.
10. Timeline Business
Project Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang
akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu
dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis
sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan
tersebut.