Minggu, 29 Maret 2020

Membuat Perencanaan Bisnis ? Cek Buat Business Plan Yang Baik


BAGAIMANA MEMBUAT PERENCANAAN BISNIS – BUSINESS PLAN YANG BAIK

Bagaimana Membuat Perencanaan Bisnis – Business Plan yang Baik
Perencanaan Usaha (business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu (Bogadenta, 2013). Akan tetapi, kenyataannya banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis (business plan) disaat akan melakukan bisnis.
 
Secara teori mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah didirikan. Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang diharapkan akan membawa keberhasilan. 

Menurut Fox Business (2012), ada 10 poin penting dalam membuat suatu business plan perusahaan seperti dijelaskan dalam Figure 1. adalah sebagai berikut:
1. Executive Summary Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan secara singkat tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya pemasaran, dan modal pendapatan.

2. Mission Statement Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.
3. Company Background Menjelaskan latar belakang atau historikal berdirinya suatu perusahaan. Secara umum, mengambarkan bisnis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk membangun bisnis tersebut.

4. Product Description Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan (work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods) dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan produk (packing & labelling).

5. Marketing Plan Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase pengenalan produk atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase pricing strategy, dll.

6. Competitor Analysis Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning di pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing dengan kompetitor sejenis.

7. SWOT Analysis SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan yang ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor sejenis, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan (sustainable business operational)

8. Operations Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis perusahaan.

9. Financial Planning Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana (capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang timbul dari kegiatan tersebut.

10. Timeline Business Project Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk perusahaan tersebut.

Mau Tau Cara Berbisnis ? Cek Dasar Kewirausahaan


Mau tau cara berbisnis ? Cek dasar kewirausahaan



KARAKTER-KARAKTER WIRAUSAHA
Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:

a. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.

b. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatih anda
pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

c. Keberanian mengambil risiko
Wirausahawan adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif.

d. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

e. Berorientasi ke masa depan
Wirausahawan harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

f. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri berikut.
1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah seperti berikut.
1.       Memiliki sikap mental yang positif.
2.       Memiliki keahlian di bidangnya.
3.       Mempunyai daya pikir yang kreatif.
4.       Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif ).
5.       Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi.
6.       Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan.

Sedangkan Ciputra (2008) dalam ingin menjadi entrepreneur perlu mengidentifikasi tujuh prasayarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil:
1.       Passionate atau memiliki keinginan yang besar dan semangat baja serta percaya diri
2.       Kreatif dan dapat melihat peluang
3.       Inovatif menghasilkan produk dan jasa yang memiliki nilai tambah
4.       Yakin memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara efektif
5.       Mengetahui cara menghasilkan barang dan jasa dengan cara yang paling efisien
6.       Mengetahui cara memanfaatkan sumber dana dengan perhitungan paling murah dengan resiko paling rendah namun tetap menghasilkan barang dan jasa yang paling baik
7.       Siap kerja keras dengan risiko gagal dan rugi

Lebih lanjut Direktorat PSMK (2009), mengelompokkan sifat dan karakter kepribadian berdasarkan beberapa teori di atas
Tabel Indikator Sifat Wirausaha
No
Komponen Sifat Wirausaha
Indikator
1.
Kreatif, inovatif, proaktif
Mampu menghasikan gagasan dengan cepat (kreatif), kaya fantasi (inovatif) dan terbuka terhadap gagasan baru (proaktif)
2.
Luwes bergaul, mengembangkan dan memelihara hubungan baik
Senang membina kenalan baru, dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan, senang bekerjasama dengan oranglain, memiliki rasa setia kawan
3.
Berani mengambil resiko
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar, suka tantangan dan mau belajar dari kegagalan
4
Optimistik, ambisi untuk maju
Yakin akan berhasil, berorientasi ke masa depan dan tidak cepat puas diri dalam meraih prestasi terbaik
5.
Mandiri, percaya diri
Tidak tergantung kepada orang, menyukai kebebasan dalam mengambil keputusan
6.
Kepemimpinan
Perilaku sebagai pemimpin, mampu menyelesaikan perbedaan pendapat, menanggapi saran-saran dan kritik, mampu mengarahkan dan memberi saran
7.
Selalu memperbaiki prestasi (hasrat berprestasi tinggi)
Mempergunakan kritik dan umpan balik untuk memperbaiki prestasi, mau menambah ilmu pengetahuan
8.
Rajin bekerja, berorientasi pada tugas dan hasil
Suka bekerja keras, tidak mudah menyerah dan berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan teat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
9.
Tekun dan bertanggung jawab
Tekun dan tabah, terlihat penuh dalam pekerjaan serta berusaha menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
10.
Tanggap terhadap peluang
Tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha, mengatur waktu sesuai prioritasnya, mampu menyelesaikan beberapa hal sekaligus.

Karakteristik Wirausaha menurut Bygrave seorang pakar kewirausahaan yang terkenal dengan 10 D, yaitu:
1.       DREAM (mimpi)
Tidak ada wirausaha yang tidak punya mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
2.       DECISIVENESS (ketegasan)
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
3.       DOING (bertindak)
Wirausaha tidak suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat, mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak dibanding yang lain.
4.       DETERMINATION (Ketetapan hati/kebulatan tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan.
5.       DEDICATION (Pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.
6.       DEVOTION (Kecintaan/kesetiaan)
Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus dan semangat wirausaha, sehingga ia harus mencintai pekerjaaannya dan pandai membagi waktu.
7.       DETAILS (terperinci)
Untuk mencapai kesuksesan, wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara detail.
8.       DESTINY (nasib)
Wirausahan membutuhkan keberuntungan dan iia harus mulai berusaha untuk memprediksi kapan keberuntungan itu datang menghampirinya. TIME (time, intuition, momentum, effort) adalah waktu keberuntungan. Keberuntungan membutuhkan Timing (waktu yang tepat), Intuition (intuisi/gerak hati yang terus dilatih), Momentum (saat yang tepat), dan Effort (usaha agar timing, intuition, momentum dan effort bisa terjadi bersamaan).
9.       DOLLARS (materi/uang)
Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi, dan usaha ditinjau dari nilai mata uang, tetapi hindari menjadi seorang yang materialis karena itu sangat berbahaya.
10.   DISTRIBUTE (menyalurkan/mendistribusikan)
Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk memberi dan mendistribusikan kesuksesannya, filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan para karyawan dan tentunya untuk membantu mengembangkan bisnis, agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu membeli barang dan menggunakan jasanya.

Hal lain yang harus dibangun dalam bisnis adalah:
a.          Pengetahuan (knowledge)
b.         Kemampuan (skill)
c.          Pengalaman (experiences)
d.         Jaringan (networking)
e.         Informasi-informasi yang didapat (informing)
f.           Waktu yang tepat (timing)
g.          Prospek dan peluang